Header ADS

Sekda Harap Wacana Kawasan Industri Bisa Tarik Investor


BLORA, POJOKBLORA.ID-
Wacana pembentukan kawasan industri di Blora digaungkan berbagai pihak. Atas hal tersebut, Sekda Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi berharap hal tersebut bisa terealisasi. Dengan tujuan semakin mengaget investor. 

Menurutnya masuknya investor akan membuat perekonomian di Kabupaten Blora bergeliat. Dan memiliki efek domino pada kesejahteraan masyarakat. Karena akan tercipta lapangan kerja dan perputaran uang. 

Menurutnya Blora memiliki beberapa kelebihan yang mendorong terciptanya kawasan industri. Terutama soal potensi minyak dan gas. Kemudian juga soal basis wilayah yang nyaris 50 persen adalah hutan. 

"Secara kewilayahan, 49 persen kawasan di Blora adalah hutan. Bila kawasan industri nantinya berada di wilayah hutan, di bawah pangkuan perhutani, maka soal perijinan justru akan mudah. Lantaran cukup berkoordinasi dengan satu pihak," jelasnya. 

Sehingga ia menilai ini suatu keuntungan. Karena tak akan terkendala dengan persoalan pembebasan lahan. Bukan malah jadi soal. Sekalipun banyak orang menganggap kondisi dengan dominasi hutan menyulitkan untuk pengembangan industri. 

“Kita juga punya sumber gas di sini maka akan jadi multiplayer efek yang banyak,”papar Komang Gede lebih lengkap. 

Oleh karena itu ia berharap semua pihak betul-betul memahami  manfaat jangka panjang adanya Kawasan Industri di Blora untuk menyerap investasi. Peran kita di pemerintahan harus kita dorong dan tahapan-tahapannya dalam lima tahun itu nanti harus jelas.

“Memang perlu diskusi yang panjang mengenai banyak hal. Sama-sama nanti kita siapkan regulasinya untuk kepentingan penyusunan RPJMD dan RTRW. Sambil jalan kita juga bisa membuat fisibilty studynya,” imbuhnya. 

Komisaris BUMD PT BPE Seno Margo Utomo untuk menggagas kawasan industri dan agar lebih konkret, ke depannya perlu ada pmbentukan Pokja. 

“Kita memang harus progresif untuk upaya-upaya yang dapat menambahkan pendapatan bagi Blora sekaligus menjadi instrumen untuk menguarangi tingkat kemiskinan, pengangguran dan beragam problem sosial ekonomi lainnya,” ungkap alumnus FISIP UNS ini.

Seno kemudian menyontohkan progresivitas Kabupaten Bojonegoro. Dalam waktu dekat di kabupaten tersebut akan dibangun Pabrik Metanol dan Pupuk Sriwidjaja. Tetapi Kawasan Industri di Blora akan mempunyai  proyeksi yang berbeda dari Bojonegoro. Kawasan Industri di Blora juga menjadi bagian pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

“Bojonegoro memang surplus APBD, surplus DBH Migas, silpanya lebih besar dari APBD Blora. Tetapi mungkin PR nya masih banyak terutama dengan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan yang ternyata mungkin tidak terpaut jauh dari kita,” tuturnya. (AdvDinkominfoBlora)

Sponsor

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama