BLORA, POJOKBLORA.ID - Kawah Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, kembali menyemburkan lumpur dengan ketinggian mencapai 20 meter, Selasa (3/12/2024).
Peristiwa ini terjadi pada pukul 04.00 WIB dengan empat kali semburan awal, diikuti letupan besar pada pukul 10.25 WIB. Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat setempat karena diiringi bau belerang yang menyengat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora segera melakukan penanganan di lokasi. "Letupan Kawah Kesongo ini terjadi di kawasan objek wisata Geologi Kesongo. Saat ini kondisinya mulai landai, namun potensi letupan susulan tetap ada," jelas Agung Triyono, anggota TRC BPBD Blora.
BPBD Blora juga melaksanakan asesmen dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan di sekitar lokasi. Rambu larangan telah dipasang agar masyarakat tidak beraktivitas di kawasan tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Kawah Kesongo hingga situasi benar-benar aman," tambah Agung.
Fenomena letupan Kawah Kesongo ini menjadi perhatian karena tidak hanya menimbulkan semburan lumpur tetapi juga potensi bahaya dari gas belerang. Kawasan ini memang dikenal sebagai zona aktif geologi, sehingga letupan semacam ini kerap terjadi.
Menurut warga sekitar, letupan Kawah Kesongo kali ini cukup tinggi dibandingkan sebelumnya. "Biasanya tidak sampai setinggi ini, mungkin karena faktor cuaca juga," ungkap seorang warga. Meskipun kondisi mulai terkendali, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap aktivitas kawah.
Kawasan Oro-Oro Kesongo dikenal sebagai objek wisata dengan fenomena alam unik. Namun, aktivitas vulkanik ini kerap menimbulkan risiko sehingga pengunjung dan warga perlu mematuhi imbauan pihak terkait.
BPBD Kabupaten Blora memastikan pihaknya terus memantau perkembangan di lapangan. "Kami akan terus menginformasikan perkembangan terkini agar masyarakat tetap mendapatkan informasi yang akurat dan dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat," kata Agung.
Letupan lumpur ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya alam, terutama di kawasan rawan geologi seperti Kawah Kesongo. (Agung)
