 |
| Lurah Mlangsen, Evi Kartikasari |
BLORA, POJOKBLORA.ID – Perayaan 100 tahun kelahiran sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer ditutup dengan kegiatan mural yang melibatkan berbagai elemen masyarakat di Blora. Salah satu mural utama dikerjakan di Lapangan Kridosono dan Pagar dinding Kantor Kecamatan Blora, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan seni dan budaya kepada generasi muda.
Lurah Mlangsen, Evi Kartikasari, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap Pramoedya, tetapi juga langkah nyata dalam menjadikan Blora sebagai pusat budaya dan pendidikan di masa depan. Kamis, (06/03/25).
"Kami dari Kelurahan Mlangsen mendukung penuh upaya untuk memajukan budaya di Kabupaten Blora. Harapannya, Blora bisa menjadi pusat budaya dan pendidikan, terutama dengan rencana pembangunan kampus UNY, ISI, dan kampus lainnya," ujar Evi.
Selain diikuti oleh seniman lokal, mural ini juga melibatkan petani dan siswa sekolah sebagai bentuk edukasi budaya yang inklusif. Ketua Yayasan Pramoedya Ananta Toer, Aditiya Ananta Toer, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan gerakan kolektif untuk mengajak generasi muda lebih mengenal seni dan budaya bangsanya sendiri.
"Kami ingin membangun kesadaran seni dan budaya sejak dini. Mural ini dikerjakan bersama oleh sekitar 40 orang, termasuk petani dan seniman dari Jogja, Jakarta, serta Semarang," jelas Aditiya.
Ia juga menambahkan bahwa mural ini menjadi simbol pergerakan budaya di Blora, yang diharapkan dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam seni.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, mural seabad Pramoedya ini bukan hanya menjadi penghormatan bagi sang maestro sastra, tetapi juga tonggak awal bagi Blora dalam mewujudkan cita-citanya sebagai pusat budaya dan pendidikan.
Ke depan, Evi Kartikasari berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut agar generasi muda semakin mencintai seni, budaya, dan sejarah Indonesia, serta menjadikan Blora sebagai pusat kreativitas yang aktif dan dinamis.(Agung)
