BLORA, POJOKBLORA.ID – Semangat membangun demokrasi yang bersih dan bermartabat bergema dari Desa Andongrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Eko Budi, perwakilan Pemuda Pro Demokrasi Andongrejo, menyampaikan aspirasi dan harapan besar masyarakat desa untuk mewujudkan Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) yang jujur, adil, dan terbebas dari praktik politik uang.
“Desa kami sedang berkembang dalam banyak aspek — ekonomi, pendidikan, spiritualitas, hingga tata kelola masyarakat. Tapi kemajuan sejati hanya bisa tercapai dengan kepemimpinan yang bersih dan berpihak pada rakyat.” kata Eko.
Dalam pernyataannya, Eko menyoroti keprihatinan warga atas indikasi masih maraknya praktik jual beli suara dalam Pilkades. Menurutnya, politik uang tidak hanya mematikan peluang lahirnya pemimpin visioner dan berintegritas, tetapi juga merusak sendi gotong royong yang menjadi kekuatan desa.
“Money politics memecah belah warga, menodai demokrasi sejati, dan memicu polarisasi. Desa kami ingin lepas dari belenggu itu,” tegasnya.
Mewakili pemuda dan warga Andongrejo, Eko Budi secara khusus menyampaikan permohonan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia untuk memberi atensi serius pada persoalan ini. Ia mengusulkan beberapa langkah konkret:
1. Regulasi yang lebih ketat untuk mencegah praktik politik uang pada Pilkades.
2. Perlindungan bagi masyarakat agar bebas memilih tanpa tekanan atau iming-iming materi.
3. Pembinaan politik bagi calon kepala desa dan pemilih agar memahami bahwa pemilihan adalah amanah, bukan transaksi.
4. Apresiasi dalam bentuk insentif bagi desa yang berhasil menyelenggarakan Pilkades bersih tanpa politik uang.
Eko menegaskan, Andongrejo siap menjadi desa percontohan demokrasi bersih di Kabupaten Blora — dengan catatan pemerintah pusat mendukung melalui kebijakan, pengawasan, dan pendampingan.
“Kami tidak ingin desa kami terbelenggu kepentingan modal. Kami ingin pemimpin yang tulus, punya visi jelas, dan berani membawa perubahan,” ujarnya.
Dengan menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat, masyarakat Andongrejo berharap bisa memicu kesadaran lebih luas di desa-desa lain. Karena bagi mereka, demokrasi bukan hanya tentang memilih, tapi soal menjaga martabat dan masa depan desa.
“Kami ingin Andongrejo jadi contoh demokrasi yang sehat. Kami mohon perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk wujudkan cita-cita itu,” pungkas Eko Budi.(AGUNG)