Pendampingan ini dipimpin oleh Indra, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman masyarakat tentang desa wisata, mulai dari kelembagaan, pengelolaan, hingga promosi.
"Kami telah menggelar pertemuan sejak Selasa di kantor desa masing-masing. Diskusi ini bertujuan untuk menyamakan visi dalam mengembangkan potensi desa wisata," ujar Indra saat memberikan pendampingan di Desa Gandu pada Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, Desa Gandu memiliki potensi alam luar biasa yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata unggulan. "Di Gandu terdapat 2 site geoheritage yg merupakan bagian dari 18 site geoheritage yang kami usulkan ke badan geologi untuk disahkan. yakni Bukit Pencu dan Sabrangan yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik di Desa wisata" jelasnya.
Indra menegaskan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah memperkuat kelembagaan desa wisata. "Teman-teman di Gandu harus solid dulu, satukan visi, dan tata kelembagaannya dengan baik sebelum melangkah ke pengembangan produk wisata," pesannya.
Pendampingan ini tidak hanya dilakukan secara langsung di lapangan, tetapi juga melalui skema daring agar pembinaan dapat terus berlanjut. "Kami akan terus mendampingi secara luring dan daring untuk memastikan desa wisata berkembang secara berkelanjutan," imbuhnya.
Selain penguatan kelembagaan, promosi juga menjadi aspek penting dalam pengembangan desa wisata. "Setelah kelembagaan kuat, strategi promosi harus dimaksimalkan agar wisatawan tertarik datang," tambah Indra.
Melalui program ini, Dinporabudpar Blora berharap Desa Gandu dan dua desa lainnya dapat maju sebagai destinasi wisata yang berkontribusi terhadap ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat setempat.(Agung)