BLORA, POJOKBLORA.ID — Suhu politik di Blora mulai memanas, meski Pemilihan Bupati Blora masih empat tahun lagi. Di tengah jalan desa yang berlubang, lapangan kerja yang minim, dan harapan rakyat akan pemimpin yang ngerti wong cilik, empat nama mulai mencuat dalam obrolan warung kopi, grup WhatsApp, hingga media sosial. Siapa mereka?
Menariknya, para kandidat ini datang dari latar belakang berbeda—dari pemimpin muda desa, politisi senior, tokoh nasional, hingga figur yang punya jejaring luas di pusat. Inilah empat sosok yang sedang ramai diperbincangkan:
1️⃣ Laga Kusuma — Kades Muda Bangsri, Harapan dari Akar Rumput
Laga Kusuma, Kades Bangsri yang masih muda, dikenal berani, transparan, dan dekat dengan rakyat. Ia membuat gebrakan lewat digitalisasi anggaran desa dan program padat karya yang melibatkan banyak warga lokal. Banyak yang menyebut Laga sebagai "pemimpin masa depan" Blora.
Tapi, pertanyaan pentingnya: Siapkah Blora dipimpin oleh sosok muda dengan gaya kepemimpinan yang lugas dan tegas?
2️⃣ Mustofa — Ketua DPRD Blora, Stabil dan Penuh Jaringan
Sebagai Ketua DPRD Blora, Mustofa punya modal politik kuat. Jaringannya di birokrasi, antarpartai, dan pengalamannya di panggung legislatif sudah teruji. Namun, tantangannya: Mampukah Mustofa membawa gebrakan baru, atau justru dinilai terlalu ‘status quo’?
Blora sedang butuh percepatan—di infrastruktur, pelayanan publik, dan investasi. Waktunya menjawab ekspektasi rakyat!
3️⃣ Pratama Arhan — Bintang Timnas, Ikon Blora Mendunia
Nama Pratama Arhan muncul sebagai kejutan. Pemain Timnas yang dikenal disiplin dan rendah hati ini punya daya tarik besar, khususnya di kalangan anak muda. Ia sudah membawa nama Blora ke pentas nasional dan internasional.
Tapi pertanyaannya: Apakah popularitas cukup untuk memimpin Blora? Atau Blora butuh lebih dari sekadar figur inspiratif?
Banyak yang berharap Arhan mau ‘pulang kandang’ untuk membangun kampung halaman.
4️⃣ Siswanto — Ketua ADKASI, Akses Langsung ke Pusat
Siswanto, Wakil Ketua DPRD Blora sekaligus Ketua ADKASI, adalah tokoh dengan pengaruh besar di pusat. Ia dikenal piawai menarik anggaran pusat untuk daerah.
Namun, tantangan bagi Siswanto adalah: Bisakah ia tetap membumi, dekat dengan rakyat, di tengah citra teknokrat dan elite nasional?
Blora butuh pemimpin yang bukan hanya pintar di atas kertas, tapi juga ngerti lapangan.
Blora Menuju Era Baru: Siapakah Pemimpin Harapan?
Di tengah keluhan klasik—jalan rusak, minimnya lapangan kerja, dan partisipasi politik yang rendah—Blora butuh pemimpin yang bukan sekadar populer, tapi juga mampu kerja nyata.
Jangan salah pilih. Masa depan Blora ada di tangan pemimpin yang berani bertindak, bukan hanya pandai bicara.
Siapa jagoanmu untuk Bupati Blora 2030?
Diskusi ini bukan sekadar wacana. Ini masa depan kita bersama!.(AGUNG,OPINI)