BLORA, POJOKBLORA.ID – Potensi minyak bumi di Kabupaten Blora kembali menjadi sorotan. Pemerintah Kabupaten Blora melalui sosialisasi di Ruang Pertemuan Setda, Selasa (12/8/2025), mengungkap rencana besar pengelolaan sumur minyak masyarakat yang telah terinventarisasi.
Perwakilan Koperasi Blora Migas Energy (BME), Achmad Hanafi, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini mengelola sumur masyarakat di enam desa, yakni Desa Plantungan (Kecamatan Blora), Desa Botoreco (Tunjungan), Desa Plosorejo (Kunduran), Desa Karangtengah (Ngawen), Desa Talokwohmojo (Ngawen), dan Desa Ngiyono (Japah).
“Total sumur masyarakat yang kami kelola mencapai sekitar 2.090 sumur. Dari jumlah itu, potensi produksi bisa mencapai 2.000 barel per hari,” ungkap Hanafi.
Hingga saat ini, BME telah melakukan sosialisasi di lima desa dan mulai menjalankan program pendampingan, termasuk pembinaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), pembelian peralatan, dan bimbingan teknis kepada pengelola sumur.
Selain potensi produksi yang besar, program ini juga berdampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. “Di Desa Plantungan saja sudah menyerap sekitar 600 tenaga kerja, kemudian di Desa Botoreco sekitar 200 orang, dan untuk Karangtengah serta Talokwohmojo diperkirakan mencapai 1.000 orang,” terang Hanafi.
Dengan sumber minyak yang melimpah dan pemberdayaan tenaga kerja lokal, BME optimistis Blora bisa menjadi salah satu daerah penghasil minyak yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.(AGUNG)
