BLORA,POJOKBLORA.ID — Setelah beredarnya informasi mengenai temuan ulat pada menu bakso Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Sebara, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, pihak sekolah dan pengelola dapur MBG memberikan klarifikasi resmi untuk meluruskan pemberitaan dan meredam polemik yang berkembang di masyarakat.
Perwakilan SD Gersi, Yeti, menjelaskan bahwa pihak sekolah pada awalnya tidak mengetahui adanya masalah karena makanan tersebut dibawa pulang oleh siswa dan tidak dimakan di lingkungan sekolah.
“Itu anak kelas 2, makanannya dibawa pulang dan tidak dimakan di sekolah. Pihak sekolah baru mengetahui setelah ada postingan orang tua murid. Tidak ada laporan sebelumnya, dan kami pastikan tidak ada unsur kesengajaan,” ujarnya.
Yeti menambahkan bahwa pihak sekolah siap memfasilitasi komunikasi antara orang tua, dapur MBG, dan instansi terkait agar tidak terjadi saling tuding.
“Pihak sekolah siap menjembatani agar tidak terjadi saling menyalahkan. Yang penting persoalan jelas dan segera diperbaiki,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dapur MBG Sebara Jepon, Sutarno (SPPG), menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya langsung mengambil langkah evaluasi internal untuk memastikan standar kualitas makanan tetap terjaga.
“Menanggapi menu yang kami sajikan, kami dari pihak SPPG menyampaikan permohonan maaf. Kami akan mengevaluasi dan memperbaiki seluruh proses pengolahan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Sutarno.
Ia menjelaskan bahwa dapur MBG berkomitmen memperketat pengawasan bahan baku, proses pengolahan, hingga penyajian makanan, sesuai standar kebersihan yang telah ditetapkan dalam program nasional tersebut.
Baik pihak sekolah maupun pengelola dapur MBG berharap klarifikasi ini bisa memberikan gambaran yang utuh kepada masyarakat serta menghindari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan kegaduhan. Keduanya memastikan bahwa perbaikan teknis akan segera dilakukan agar program MBG tetap berjalan lancar dan aman bagi para siswa.(Agung)
