BLORA, POJOKBLORA.ID- Pemerintah Kabupaten Blora bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Polri, dan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) menggelar program Tanam Bersama di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, pada Senin (9/12/2024). Acara ini menjadi bagian dari Tanam Serentak yang dilakukan WPI di 25 lokasi di Jawa dan Sumatra dengan total lahan mencapai 14.500 hektare.
Presiden Direktur PT WPI, Saronto, menyatakan bahwa kegiatan ini menandai dimulainya musim tanam pertama. "Semoga program ini membawa keberkahan bagi para petani dan mendukung ketahanan pangan nasional," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Saronto menjelaskan bahwa di Blora, WPI telah melibatkan petani melalui Farmer Engagement Program (FEP) sejak akhir 2023. Program ini menawarkan pendampingan intensif untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hasilnya, produktivitas gabah kering panen (GKP) di lahan FEP mencapai 10,5 ton per hektare, meningkat 1 ton dibandingkan metode tradisional.
"Kami berharap luas lahan FEP di Blora bisa meningkat dua kali lipat menjadi 800 hektare pada 2025," ujar Saronto. Ia menambahkan, program ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan petani.
FEP, yang dimulai pada 2021, kini mencakup lebih dari 20 ribu hektare di berbagai wilayah Jawa dan Sumatra. Menurut Saronto, keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah, petani, dan perusahaan.
Kegiatan Tanam Bersama di Blora dihadiri oleh para petani mitra dan agronomis WPI. "Kami terus berkomitmen memberikan pendampingan bagi petani agar dapat memanfaatkan teknologi pertanian terbaru dan praktik budidaya modern," kata Saronto.
Bupati Blora menyampaikan apresiasi atas sinergi antara sektor pemerintah dan swasta. "Program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Blora, terutama dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus membuka peluang kerja," ujarnya.
Kementerian Pertanian juga menyatakan dukungannya. "Kolaborasi seperti ini adalah langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di tingkat lokal," ungkap perwakilan Kementan yang hadir.
Selain meningkatkan produktivitas, program ini juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan baru. WPI berencana merekrut lebih banyak agronomis untuk mendampingi petani di seluruh wilayah program FEP.
Acara ini ditutup dengan penanaman simbolis oleh para pemangku kepentingan. Para petani menyatakan antusiasme mereka terhadap pendampingan yang diberikan, mengingat hasil panen yang meningkat signifikan.
Dengan sinergi yang terus dibangun, Tanam Bersama di Blora menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan.(AdvDinkominfoBlora)